Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran akan membawa dampak yang signifikan pada minat dan hasil belajar peserta didik, terlebih pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini yang menuntut perubahan stigma pembelajaran dimana teknologi menjadi komponen penting agar pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif.
Keberadaan teknologi membawa pembelajaran akan terasa lebih mudah dan menyenangkan bagi peserta didik sehingga potensi yang ada dalam dirinya dapat berkembang dengan baik, sebagaimana amanat UU No. 20 Tahun 2003 bahwa ”pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Pemanfaatan teknologi tersebut dapat berupa teknologi kelas maya, learning management system (LMS), teknologi sebagai sumber belajar, ataupun media pembelajaran baik dengan metode synchronous maupun asynchronous.
Pesatnya kemajuan teknologi dalam pembelajaran nyatanya tidak secara merata diterapkan di semua sekolah. Masih banyak sekolah di Indonesia yang belum mampu menerapkan teknologi dalam pembelajaran dengan berbagai alasan. Dikutip dalam jendela.kemdikbud.go.id (2021:31) bahwa ”Alasan tidak diterapkannya teknologi dalam pembelajaran diantaranya: belum bisa mengoperasikan internet, akses dan biaya terbatas, jaringan tidak lancar, jumlah komputer terbatas,…”. Ditambah lagi dengan adanya mindset yang masih berpikiran bahwa jika tidak ada akses internet maka teknologi pembelajaran akan susah untuk digunakan. Sehingga penerapan teknologi akan selalu tergantung pada internet, padahal banyak teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran tanpa membutuhkan akses internet.
Pada dasarnya setiap sekolah menginginkan optimalisasi proses pembelajaran dari pemanfaatan teknologi seperti halnya SMA Negeri 1 Masalembu yang memasukkan implementasi teknologi dalam misi sekolah yaitu ”memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung keunggulan pembelajaran”.
Namun begitu, seperti sekolah-sekolah lain yang berada pada wilayah dengan keterbatasan akses internet membuat misi tersebut tidak dapat terwujud dengan baik. Kurangnya alternatif media berbasis teknologi untuk belajar pada saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas membuat materi pembelajaran kurang menarik dan susah dipahami. Terlebih pada materi yang mengharuskan adanya media gambar, animasi atau video dalam proses pembelajaran, seperti halnya mata pelajaran geografi.
Penggunaan media hanya dalam bentuk buku teks utama seperti yang diterapkan di SMA Negeri 1 Masalembu selama ini membuat proses pembelajaran geografi kurang menyenangkan dan susah dipahami, apalagi PTM Terbatas menuntut peserta didik lebih banyak belajar mandiri di rumah. Sedangkan akses materi di internet sangat terbatas, sehingga pembelajaran geografi pada saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas di SMA Negeri 1 Masalembu kurang maksimal. Oleh karena itu perlu adanya alternatif-alternatif media pembelajaran yang dapat menggugah minat belajar peserta didik.
Konsep Media Pembelajaran
Media dapat diartikan sebagai wadah atau alat yang dapat digunakan sebagai perantara. Menurut Sutirman (2013:15) ”media diartikan sebagai alat yang dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal”. Kaitannya dalam pembelajaran, Danim (2013:7) memaparkan bahwa ”media sebagai alat bantu yang digunakan guru untuk berkomunikasi dengan peserta didik”. Media dapat berupa alat dan bahan selain buku teks yang bisa digunakan untuk menyusun informasi dalam situasi belajar mengajar”. Artinya media pembelajaran dapat berupa apa saja yang dapat membawa peserta didik untuk memperoleh, mengolah dan menyusun informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran yang baik akan memberikan pengaruh positif bagi proses belajar peserta didik. Jika media pembelajaran dirancang dengan baik, serta digunakan secara efektif maka bisa memberikan pengaruh yang baik bagi pembelajaran (Naz & Akbar, 2010:35-36). Pengaruh tersebut dapat berupa peningkatan hasil dan atau motivasi belajar peserta didik. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan keinginan dan minat yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologi terhadap peserta didik sehingga kegiatan belajar dapat berlangsung (Hamdani, 2011:244; Sugianto, 2013:102). Oleh karena itu media tidak hanya sebagai alat yang dapat menghantarkan informasi kepada peserta didik namun juga sebagai alat untuk membangkitkan motivasi dan semangat belajar peserta didik guna meningkatkan hasil belajarnya.
Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Media merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Tanpa adanya komunikasi materi yang akan disampaikan tidak bisa diterima dengan baik oleh peserta didik. Seperti yang diungkapkan Setyosari & Sihkabuden (2005:17) bahwa ”pembelajaran merupakan bagian proses komunikasi antara guru dan peserta didik”. Fungsi lain dari media diungkapkan oleh Purwanto (2013:137) yaitu untuk memudahkan peserta didik mengenal, memahami dan selanjutnya menggunakan pesan-pesan pembelajaran. Oleh karena itu, adanya media pembelajaran dapat membantu komunikasi antara guru dan peserta didik berjalan dengan baik serta informasi dari guru dapat ditangkap secara utuh oleh peserta didik. Fungsi media sebagai penghantar informasi ditunjukkan pada gambar berikut.
Media pembelajaran berfungsi untuk menjembatani arus komunikasi dari guru menuju peserta didik. Tanpa adanya media, komunikasi dalam pembelajaran tidak dapat berlangsung secara optimal (Daryanto, 2013:7). Agar komunikasi yang berlangsung berjalan seara optimal, maka media yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik materi. Oleh karena itu seorang guru harus mengerti jenis-jenis media yang akan digunakan.
Alternatif Media Pembelajaran Berbasis HTML5
Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan berdampak pada tercapaikan tujuan pembelajaran. Begitu pula yang diungkapkan Munirah (2014:82) bahwa ”penggunaan media dalam pembelajaran merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan guna mencapai tujuan pembelajaran”. Selain itu, Suprapto, (2006:35) juga mengungkapkan bahwa ”penggunaan media juga dapat membuat peserta didik lebih mempunyai gambaran yang nyata tentang apa yang sedang dipelajari”. Kata ”tepat” yang dimaksud di atas, tidak hanya tepat dalam bentuk media yang digunakan untuk menjelaskan suatu materi tertentu, namun jenis media juga harus tepat digunakan dalam kondisi lingkungan tertentu.
Sekolah yang berada di wilayah pulau Masalembu seperti SMA Negeri 1 Masalembu tidak memungkinkan penggunaan media belajar online yang mengharuskan pendidik dan atau peserta didik terhubung dengan internet. Namun bukan berarti tidak ada jenis media selain buku teks yang dapat digunakan di SMA Negeri 1 Masalembu. Salah satu jenis media yang interaktif dan dapat memuat berbagai media seperti gambar, animasi, audio maupun video untuk menjelaskan materi pembelajaran serta dapat digunakan dalam keterbatasan akses internet adalah media berbasis html5.
Format html5 pada media pembelajaran memiliki berbagai keunggulan. Selain dapat menampilkan gambar, animasi, audio dan video yang bermanfaat dalam menjelaskan materi geografi, keunggulan lainnya yaitu dapat di akses tanpa koneksi internet. Seperti yang dijelaskan dalam termasmedia.com bahwa ekstensi HTML dapat dibuka dengan browser secara offline. Selain itu, html5 juga dapat diakses oleh berbagai perangkat seperti PC, Laptop, Smartphone berbasis android, IOS, ataupun perangkat lain yang mendukung browser. Hal ini juga dijelaskan pula dalam ispringsolutions.com bahwa ”HTML5 presentations work flawlessly on all devices”.
Kelebihan sebagaimana disebutkan tadi membuat media berbasis html5 mudah digunakan di lingkungan SMA Negeri 1 Masalembu terutama pada pembelajaran geografi, selain itu penggunaan media pemebalajaran berbasis html5 ini berhasil meningkatkan hasil dan minat belajar siswa berdasarkan hasil uji tes dan angket yang diberikan ketika pelaksanaan pembelajaran menggunakan media html5.
